Asal usul anjing
Bangsa anjing (Canidae) adalah mamalia, memiliki ciri khas gigi taring runcing, gigi yang dirancang merobek otot/ daging mangsanya dan kerangka yang dirancang untuk bertumpu pada jari tanpa tumit menyentuh tanah.
Keluarga anjing termasuk karnivora atau pemakan daging yang memerlukan sejumlah minimal protein hewan dalam makanannya.
Anjing telah bersama manusia selama beribu-ribu tahun, dengan berbagai fosil dan peninggalannya. Membuat kita bertanya dari mana anjing berasal? apakah pada awalnya bentuk anjing seperti apa yang ada sekarang ini ? ataukah anjing merupakan keturunan serigala yang dahulunya didomestikasi manusia ?
Apakah anjing berasal dari serigala ?
Begitulah anggapan dan kepercayaan banyak orang. Sebagian besar peneliti dan orang awam percaya, serigala liar mulai mengenal dan bersahabat dengan manusia yang kemudian lama-kelamaan tinggal bersama manusia, beranak pinak dan menghasilkan berbagai ras anjing yang jumlahnya lebih dari 300 ras seperti yang kita kenal saat ini.
Faktanya, sampai saat ini masih banyak perdebatan yang sengit antara berbagai teori mengenai asal usul anjing, dan sampai saat ini pun asal usul mereka belum diketahui dengan jelas. Hasil sebuah penilitian urutan genom serigala yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pada bulan juni 2015 (1;25(11):1515-9), menunjukkan bahwa anjing tidak berasal dari serigala. Anjing, serigala abu-abu yang masih hidup sampai sekarang dan serigala Taymyr (Taymyr :nama daerah di Rusia) yang sudah punah, muncul bersamaan sekitar 27000-40000 tahun lalu.

Serigala abu-abu

Fosil serigala taymyr

anjing domestik modern
Adaptasi spesies anjing dari waktu ke waktu
Tidak seperti spesies yang tidak didomestikasi seperti buaya, yang mengalami sedikit evolusi dalam dua ratus juta tahun, anjing mengalami banyak adaptasi dari waktu ke waktu terhadap berbagai macam iklim, kebudayaan dan daerah geografis tempat tinggal. Siberian husky, Mexican hairless Dog, Pekingese, Great Dane, Boxer dan Dachshund (hanya beberapa dari 339 keturunan yang saat ini diakui oleh Fédération Internationale Cynologique /FCI). Meskipun bentuk dan jenis anjing sangat beragam, semuanya merupakan anggota Canis familiaris. Sangat menarik untuk dicatat bahwa bentuk kepala, kaki dan tulang punggung telah berevolusi secara independen dari setiap ras dalam evolusi domestikasi anjing. Kelihatannya semua variasi ini merupakan hasil perkembangbiakkan selektif (selective breeding) yang cukup ketat
Diversifikasi ini dimulai pada akhir Zaman Batu ketika manusia mulai menetap dan berubah dari pemburu menjadi petani/produsen. Pada saat ini anjing berukuran sedang, menyerupai "Peat Bog Spitz" (Canis palustris) seperti digambarkan oleh Von den Koernerstrasse, di Inggris dan terkait erat dengan tipe spitz yang ada saat ini, meskipun jenis spitz yang berbeda hidup berdampingan di seluruh dunia.
Kegagalan domestikasi anjing
Usaha domestikasi tidak selalu berakhir dengan cerita sukses. Orang Mesir kuno mencoba untuk menjinakkan hyena, rusa, kucing liar dan rubah, tetapi mereka hanya berhasil menjinakkan beberapa individu yang terbaik. Baru-baru ini, upaya untuk menjinakkan anjing liar dingo juga gagal. Memang, dalam banyak hal, domestikasi kucing masih berada dalam sebuah kemajuan.
Perkembangan hubungan antara anjing dan manusia
Sejak jaman dahulu, anjing telah memilikii berbagai peran dalam kehidupan manusia seperti ikut dalam perang, peternakan, menarik kereta luncur di daerah kutub dan ritual-ritual dalam kepercayaan kuno. Kemudian kekaisaran Romawi merintis peternakan anjing, dengan bangga menyebut negaranya dengan sebutan "tanah air dari seribu anjing", menggambarkan keragaman varietas anjing yang kegunaan utamanya sebagai hewan kesayangan, menjaga peternakan dan kawanan ternak serta berburu..
Sangat mudah untuk membayangkan bagaimana diversifikasi ini telah dimulai berabad-abad karena migrasi manusia dan perdagangan, mutasi genetik (yang mungkin merupakan asal dari dwarfisme/anjing kerdil dan chondrodystrophic/anjing dengan ukuran tubuh pendek dan panjang seperti pada anjing Basset modern), pembiakan selektif dan eliminasi alami mengarah ke munculnya jenis ekstrim seperti Bulldog, yang awalnya dibiakkan untuk berburu banteng, dan Pekingese, yang menjadi pendamping permaisuri di kekaisaran Cina.
Anjing pemburu menjadi standar awal anjing ras
Varietas anjing yang berbeda dipilih pada Abad Pertengahan sesuai dengan bakat mereka untuk berbagai jenis perburuan. Bloodhound (pelacak)dan pointer yang digunakan untuk menemukan lokasi target hewan bururan tanpa menggonggong, pencium bau dan sighthounds digunakan untuk menemukan rusa dan bird dog digunakan untuk memunculkan unggas buruan yang sedang bersembunyi. Gonggongan anjing juga digambarkan sebagai tanda sedang mengejar mangsa, bahkan untuk anjing Basset yang sedang mengejar hewan kecil yang bersembunyai di bawah tanah. Meskipun sulit menganalisa ras dari tulang belulang yang ditemukan, bisa dipastikan beberapa ras anjing telah punah.
Proses mempertahankan ciri-ciri, yang merupakan bagian integral dari konsep standar ras. Standar ini baru benar-benar dimulai pada abad ke-16 untuk anjing pemburu. Selama dua abad berikutnya upaya telah dilakukan untuk membangun pohon keluarga keturunan yang diakui oleh Count Buffon, dan minat dalam pemuliaan anjing melonjak setelah kontes anjing pertama di London (1861) dan Paris (1863).
Sejak saat itu, para peternak berusaha menciptakan bentuk baru dari ras yang sudah ada. Setiap klub anjing ras dapat menentukan tanggal dari acara yang secara resmi diakui sekelompok peternak anjing.
Berbagai keluarga anjing
Saat ini ada enam belas genus bangsa anjing. Famili Canidae yang modern mencakup tiga sub-famili: Cuoninae (Lycaon) anjing liar afrika, Otocyoninae (Otocyon Afrika Selatan) dan Caninae (anjing, rubah, coyote, dingo).
Anjing Liar Afrika (Lycaon)
Dalam mitologi yunani , Lycaon adalah mantan raja Arkadia. Ia menguji kemampuan Zeus dengan menyajikan daging panggang yang berasal dari salah satu (dari 50) anak Lycaon yang bernama Nictimus. Hal ini tentunya membuat zeus murka, mengubah Lycaon menjadi serigala dan kembali menghidupkan nictimus.
Dalam kehidupan modern Lycaon banyak dipakai untuk menggambarkan manusia serigala (lycan) dalam film-film hollywood. Lycaon merupakan nama salah satu genus anjing dalam famili Cuoninae yang dikenal dengan nama anjing afrika yang “warna-warni”
Rubah bertelinga lebar (Otocyon)
Meskipun masih kontroversial, saat ini termasuk dalam tiga sub famili bangsa anjing.
Caninae
Termasuk di dalamnya anjing, serigala, rubah, dhole dan coyote

Coyote

Dhole

Rubah arktik