Kualitas air akuarium, kunci ikan panjang umur

Salah satu kunci dari kesuksesan dalam memelihara ikan adalah dengan perawatan akuarium yang baik, termasuk penggantian air akuarium secara rutin. Kualitas air akuarium menentukan juga kesehatan ikan yang hidup di dalamnya. Mengganti air akuarium secara berkala dapat menjaga kebersihan air dan kesehatan ikan.

 

Kenapa air akuarium harus sering diganti ?

Alasan sederhana, jika akuarium anda terlihat cantik dengan air yang jernih, semua yang ada di dalamnya terlihat luar biasa, kan? Alasan lain yang lebih ilmiah adalah sebagi berikut :

  • Di dalam sebuah akuarium, bakteri akan mengubah amonia (yang biasanya timbul dari sisa-sisa pakan atau kotoran ikan) menjadi nitrit. Nitrit kemudian menjadi nitrat (NO3). Nitrat adalah hasil akhir dari Rantai Nitrogen dan karena Nitrat mengandung racun yang terbentuk dari nitrogen, lama lama akan menjadi hal yang membahayakan jika diabaikan. Cara termudah untuk mengurangi kadar Nitrat dalam akuarium adalah dengan cara mengganti air akuarium secara berkala.
  • Pembentuan nitrat (asam nitrit) dapat mengurangi kadar alkalin air akuarium, yang dapat berpotensi untuk menurunkan pH air.
  • Fosfat, feromon dan reaksi kimia lainnya dapat terbentuk akibat perubahan air akuarium.
  • Mineral dan garam yang mengendap dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan turunnya kadar GH (General hardness).
  • Kualitas air yang buruk beresiko mengakibatkan infeksi pada luka di tubuh ikan.
  • Kualitas air yang buruk dapat mengakibatkan stress pada ikan yang kemudian menjadi penyebab utama masalah jamur dan parasit.
  • Sudah banyak yang mengatakan bahwa air yang kotor memiliki kadar oksigen yang lebih sedikit. Walaupun penulis tidak memiliki data yang pasti untuk membuktikan pernyataan ini. Tapi, tanpa harus dipertanyakan lagi, penggantian air secara berkala dapat menambah kadar oksigen untuk ikan dan hal ini merupakan hal yang bagus.

 

Seberapa sering air akuarium diganti? Seberapa banyak yang harus diganti?

Tidak ada standar yang pasti untuk menjawab waktu yang baik bagi penggantian air akuarium. Hal ini tergantung pada beberapa faktor termasuk ukuran akuarium, jumlah ikan yang ada di dalamnya, waktu pemberian pakan serta sistem filtrasi dan tanaman yang juga terdapat dalam akuarium. Pengujian kadar nitrat adalah cara paling efektif untuk mengukur kualitas air akuarium. Dalam permulaan mengatur jadwal perawatan akuarium, lakukanlah tes nitrat sebelum dan sesudah pergantian air akuarium masing-masing satu kali. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, NO3 terbentuk secara perlahan dan tugas anda adalah menjaga pembentukan NO3 berlangsung selambat mungkin, maksimal sampai kurang dari 40ppm setiap waktu. Ketika anda sudah bisa menentukan ritme kontrol yang cocok, pengujian terhadap nitrat bisa dilakukan sesuai dengan ritme yang dibutuhkan.

Umumnya, bisa memulai dengan mengganti air sebanyak 20-30% seminggu sekali. Beberapa orang memilih mengganti dalam skala yang lebih besar, sebanyak 40-50% air dalam waktu dua minggu sekali. Penulis yakin, bahwa semakin sedikit pergantian, maka akan semakin baik, karena terlalu sering mengganti air akuarium dalam waktu yang berdekatan akan beresiko menyebabkan stress pada ikan.

Kuncinya, jika beban biologis (jumlah ikan /volume air) rendah dan anda tidak terlalu banyak memberi pakan pada ikan, maka pemilik bisa lebih jarang mengganti air akuarium dan tetap bisa mendapatkan air dengan kualitas yang bagus.

mengganti air akuarium

Selalu ingat pada aturan volume air pada akuarium yang akan diganti. Dalam akuarium yang bervolume 100 Liter tidak berarti harus diisi 100 L air, namun harus dikurangi oleh lapisan dasar akuarium, bebatuan dan peralatan akuarium lainnya.

 

Cara membersihkan (mengganti air) akuarium

 

  1. Jika anda ingin membersihkan kerikil pada saat yang bersamaan (dan ini merupakan hal yang disarankan), maka angkat semua bebatuan dan hiasan-hiasan lain yang terletak di bawah akuarium yang akan divakum (berhati-hatilah dengan ikan-ikan yang bersembunyi di setiap sudut dan celah)
  2. Banyak orang yang melakukan hal ini secara terjadwal; minggu pertama untuk pergantian air, minggu kedua penggantian air dan pembersihan bebatuan,.. dan seterusnya. Jika akuarium yang dimiliki merupakan akuarium dengan sistem filtrasi dibawah penaruhan kerikil maka anda harus membersihkan lebih rutin untuk menjaga agar nitrat tetap berada di atas.
  3. Jika di dalam akuarium terjadi pertumbuhan alga yang cepat dan pemilik ingin mengangkatnya, maka anda dapat menggosok alga tersebut dengan campuran klorin yang bisa didapat pada pemutih pakaian dan air (1 atau 2 sendok makan pemutih dapat digunakan untuk 1 gallon air). Namun, dikarenakan ada banyak bakteri baik yang menguntungkan akuarium dan bisa mati akibat pemakaian campuran pemutih maka pemakaian larutan ini tidak dianjurkan untuk digunakan terlalu sering atau digunakan bersamaan dengan penggantian media filter. Selain itu, alga hijau juga memiliki nutrisi tinggi yang dapat dikonsumsi oleh ikan.
  4. Jika anda membersihkan alga dengan cara menggosoknya, maka hal ini adalah cara yang tepat. Gunakanlah sikat atau spons yang hanya digunakan khusus untuk akuarium dan pastikan tidak ada deterjen atau bahan kimia pembersih lain yang tersisa baik dari dalam bungkus sebelumnya maupun bekas pemakaian sebelumnya.
  5. Ukur kembali kondisi air (buffer, deklorinator, ammonia, neutralizer dan sebagainya) untuk mendapatkan ukuran air yang harus diganti. Anda dapat melakukan hal ini didalam wadah atau jambangan bersih yang biasa digunakan untuk perawatan akuarium.
  6. Cabut penerangan untuk akuarium, saringan dan pemanas. Beberapa pendapat mengatakan, melakukan hal ini sebelum bekerja dapat memperkecil kemungkinan terjadinya konsleting pada akuarium. Penulis menyarankan untuk tetap menyalakan filter karena diperlukan untuk menyelesaikan Langkah 1 sampai 3.
  7. Mulailah pengaliran air. Anda dapat mengukur volume air yang dikeluaran dengan mengukurnya di dalam wadah terpisah, atau dengan menandai indikator yang ada di dalam akuarium ketika air mulai berkurang. Jika anda memilih menggunakan metode kedua, anda masih dapat membersihkan media yang terdapat dalam akuarium. (media harus dibersihan dari klorin ketika mulai menyentuh permukaan, yang terdapat banyak klorin di dalamnya dan dapat membunuh bakteri yang menguntungkan).
      • Untuk akuarium dengan dasar kerikil, tipe hose adalah pilihan yang ideal. masukan ke dasar akuarium dan cabut perlahan hingga keluar. Sisaan yang ada di akuarium akan terhisap keluar bersamaan dengan air sementara kerikil akan berjatuhan kembali ke dasar akuarium. Kesalahan berpikir pada umumnya selalu terdapat pada terlalu kuatnya hisapan pada air akan mengakibatkan bakteri yang menguntungkan ikut terhisap. Padahal, bakteri akan menempel di permukaan akuarium seperti di dalam kaca, peralatan akuarium, bebatuan, tumbuhan dan media filtrasi. Hal yang terhisap bersama air hanyalah kotoran
      • Untuk akuarium dengan dasar pasir, gerakan siphon hose  dengan gerakan memutar diatas permukaan untuk mengambil kotoran tanpa menghisap pasir. Anda bisa menggunakan alat kedua (seperti pipa PVC atau tangan) untuk menghalangi pasir agar tidak terhisap oleh alat.
  8. Ketika air akuarium yang akan diganti sudah habis dikeluarkan, pindahkan bebatuan dan dekorasi akuarium lainnya. Jika anda ingin membersihkan akuariumnya dengan larutan pemutih, maka anda harus teliti membilasnya dengan air agar larutan pemutih benar-benar hilang dari akuarium. Setelah itu, pemilik bisa mengisi kembali akuarium dengan air bersih dan deklorinator sesuai dosis sebagai pencegahan terhadap efek samping penggunaan pemutih.
  9. Pengisian kembali
    • Jika anda mengisinya langsung dengan air dari keran, biarkan air mengalir terlebih dahulu selama lima menit untuk memastikan keluarnya campuran tembaga dan logam berat dari peralatan rumah tangga. Anda dapat menggunakan waktu ini untuk mengatur suhu semirip mungkin dengan akuarium. Gunakan thermometer untuk mengukur suhu pada aliran air yang baru dapat membantu dalam penyamaan suhu di akuarium. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa penggunaan air hangat tidak dianjurkan untuk akuarium karena terdapat kandungan logam berat dan tembaga yang tinggi didalamnya.
    • Cara lainnya adalah, dengan mengisi air baru untuk akuarium di wadah terpisah selama satu atau dua hari untuk mengurangi penggunaan deklorinator karena klorin sendiri dapat terurai ketika bersentuhan dengan udara terbuka. Anda mungkin membutuhkan produk-produk penetralisir ammonia dan klor. Jika suhu ruang berbeda lebih dari 1 derajat dari suhu akuarium, maka anda harus menempatkan penghangat air di dalam wadah yang berisi air baru.
  10. Nyalakan kembali sistem filtrasi, penghangat dan penerangan akuarium
  11. Catat jadwal pembersihan akuarium.

 

Mengatasi kandungan nitrat yang tinggi pada akuarium

Ada beberapa cara yang terus menerus membuat kandungan nitrat di akuarium tetap tinggi, beberapa diantaranya adalah:

    • Semakin banyak beban biologis yang ada di akuarium, semakin sering perawatan akuarium yang dibutuhkan
    • Semakin sering jadwal pemberian pakan, semakin banyak nitrat yang diproduksi. Konsepnya, semakin banyak makanan yang dikonsumsi, semakin banyak kotoran yang dikeluarkan.
    • Beberapa air keran mengandung konsentrasi nitrat yang tinggi, untuk menghindari efek negatif dari perubahan air maka harus dilakukan tes NO3. Jika kandungan NO3 terlalu tinggi, maka anda harus menggunakan filter osmosis.
    • Sistem filtrasi yang diletakan di dasar akuarium juga dapat menjadi faktor tingginya kandungan nitrat. Sisa-sisa organik yang terdapat di dalam akuarium menjadi sulit untuk dibersihkan secara menyeluruh. Jika kandungan nitrat pada akuarium tetap tinggi maka jalan lainnya adalah mengganti sistem filtrasi pada akuarium
    • Tumbuhan hidup bisa dimanfaatkan sebagai filtrasi dan membantu menurunkan kadar NO3.
    • Karbon aktif bisa meresap kadar ammonia, nitrit dan nitrat.